BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 31 Juli 2009

Pneumatic Transmitter






Pneumatic Transmitter

¢ Transmitter berfungsi

mengubah sinyal mekanik atau elektrik yang dihasilkan elemen primer menjadi sinyal mekanik atau elektrik dengan harga tertentu untuk disalurkan melalui jarak yang cukup jauh.

¢ Sinyal yang dihasilkan oleh transmitter harus terkondisi pada harga terbatas menurut standar.

¢ Untuk sinyal mekanik, yang umumnya berupa sinyal pneumatik ( tekanan udara ) :

3 – 15 psi atau 0,2 – 1 atm

( 1 psi = 0.068046 atm )

[ variabel proses di industri pulp & kertas ]

¢ Tekanan

Perbedaan tekanan di pelat orifice→ lubang “high & low pressure” → baffle bergerak → nozzle membuka / menutup → suplai udara masuk → output signal.

Diafragma sebagai detektor untuk mendeteksi tekanan.

¢ Aliran

Beda tekanan di tempat sebelum dan sesudah pelat orifice menyatakan besarnya aliran.

Aliran ini memenuhi rumus V = √2. g. h

Aliran dapat berupa uap, air, bahan kimia, liquor, pulp dsb.

¢ Tinggi permukaan ( level )

Air, pulp dalam digester, bleach, tower, headbox, dsb.

¢ Temperatur

Air, uap, pulp dalam tangki, storage dll.

¢ pH

¢ Konsistensi

¢ Berat Jenis

¢ Kelembaban

¢ Kadar air


[ Cara Kerja Instrumen ]

¢ Beda tekanan antara pelat oriface akan masuk melalui “high pressure” dan “low pressure”, sehingga terjadi gerakan Baffle.

¢ Gerakan ini bisa mengakibatkan membuka atau menutupnya lubang Nozzle.

¢ Akibatnya transmitter mendapat suplai udara tekan sebesar 20 psi dan menghasilkan Sinyal Pneumatik yang keluar besarnya sebanding dengan selisih tekanan yang terukur.

¢ Sinyal keluaran akan diteruskan ke elemen sekunder sehingga menggerakkan jarum penunjuk skala aliran.

¢ Nilai yang terbaca setara dengan nilai aliran pada orifice.

0 komentar: