Pneumatic Transmitter
¢ Transmitter berfungsi
mengubah sinyal mekanik atau elektrik yang dihasilkan elemen primer menjadi sinyal mekanik atau elektrik dengan harga tertentu untuk disalurkan melalui jarak yang cukup jauh.
¢ Sinyal yang dihasilkan oleh transmitter harus terkondisi pada harga terbatas menurut standar.
¢ Untuk sinyal mekanik, yang umumnya berupa sinyal pneumatik ( tekanan udara ) :
— 3 – 15 psi atau 0,2 – 1 atm
— ( 1 psi = 0.068046 atm )
[ variabel proses di industri pulp & kertas ]
¢ Tekanan
— Perbedaan tekanan di pelat orifice→ lubang “high & low pressure” → baffle bergerak → nozzle membuka / menutup → suplai udara masuk → output signal.
— Diafragma sebagai detektor untuk mendeteksi tekanan.
¢ Aliran
— Beda tekanan di tempat sebelum dan sesudah pelat orifice menyatakan besarnya aliran.
— Aliran ini memenuhi rumus V = √2. g. h
— Aliran dapat berupa uap, air, bahan kimia, liquor, pulp dsb.
¢ Tinggi permukaan ( level )
— Air, pulp dalam digester, bleach, tower, headbox, dsb.
¢ Temperatur
— Air, uap, pulp dalam tangki, storage dll.
¢ pH
¢ Konsistensi
¢ Berat Jenis
¢ Kelembaban
¢ Kadar air
[ Cara Kerja Instrumen ]
¢ Beda tekanan antara pelat oriface akan masuk melalui “high pressure” dan “low pressure”, sehingga terjadi gerakan Baffle.
¢ Gerakan ini bisa mengakibatkan membuka atau menutupnya lubang Nozzle.
¢ Akibatnya transmitter mendapat suplai udara tekan sebesar 20 psi dan menghasilkan Sinyal Pneumatik yang keluar besarnya sebanding dengan selisih tekanan yang terukur.
¢ Sinyal keluaran akan diteruskan ke elemen sekunder sehingga menggerakkan jarum penunjuk skala aliran.
¢ Nilai yang terbaca setara dengan nilai aliran pada orifice.
0 komentar:
Posting Komentar